Monday 17 June 2013

Malang and Batu Adventure - part 2

Hai haiii.. *dadah-dadah* jumpa lagi di cerita random ga jelas tentang adventure kami sekeluarga di Malang dan Batu :D

Seperti yang udah dijanjikan sebelumnya, di part 2 ini saya mau cerita tentang sekolah adik, kebun ortu, dan usaha laundry dadakan di rumah.

Pertama tentang sekolahnya adik. Adik saya yang paling kecil namanya Uyik masih duduk di bangku SMP, dan sekarang sekolahnya di Al-Izzah Islamic Boarding School yang letaknya di kota Batu. Secara dia adalah anak bontot dan masih kecil dan berjenis kelamin cewek pula, maka sebenarnya ortu kami agak berat hati melepas dia sekolah disana. Bukan, dia bukan terpaksa di"pondok"kan gara2 nakal atau nilainya jelek, kemarin nilai kelulusan SDnya tinggi kok, dan anaknya juga tipikal "anak penurut dan baik-baik" nggak seperti saya kakaknya. Ibu saya hanya ngeri melihat pergaulan "anak sekarang" yang sepertinya semakin liar, jadi beliau mencoba cari alternatif sekolah yang lebih baik, yang kualitas pendidikannya sama baiknya dengan kualitas pembinaan akhlaqnya. Dengan perjuangan yang tidak mudah, akhirnya ortu kami menemukan sekolah yang luar biasa ini di Batu. Gayung pun bersambut, Uyik ternyata suka banget dengan sekolah berasrama itu, ya iyalah sekolahnya bagus banget, udah kayak hotel gitu.

Jadi ya, sekolahnya itu guedee banget. Tamannya besar dan terpelihara. Di dalam satu lingkup yang berpagar dan tertutup, terdapat asrama, sekolah, masjid, lapangan olahraga, tempat main, kafe, dll. Sekolahnya khusus cewek, itulah salah satu hal yang dicari ibu saya, supaya anaknya nggak ribut pacar-pacaranan. Saya setuju sih, secara ya, sekarang ini gaya pacarannya anak-anak kayaknya udah serem banget. Masih piyik, tapi omongan dan adegannya udah menjurus "dewasa". Widih, naudzubillah.
Di asrama nya, satu kamar berisi 10 orang, dengan 5 tempat tidur susun. Kamarnya besar, masing-masing anak dapat jatah 1 lemari baju dan boleh nambah bawa satu laci kabinet. Setiap kamar juga dilengkapi fasilitas tempat mencuci dan menjemur baju, juga 2 buah kamar mandi. Terus sebagai fasilitas opsional, juga disediakan salon dan laundry untuk para siswa. Ya di dalam situ, jadi kalau mau nyalon enak deh nggak usah keluar dari sekolah.
Tapi ya tetep lah, walaupun fasilitas udah lengkap dan sangat bagus, di semester awal tetep aja setiap hari Uyik telpon ke rumah sambil nangis. Homesick. Ya maklum lah, namanya juga jauh dari orang tua. Tapi semester selanjutnya sudah jauh lebih baik dan sekarang sepertinya dia sudah betah banget disana.
Sejak Uyik sekolah disana, kami jadi makin sering berkunjung ke Malang dan Batu. Sekitar 1-2 kali perbulan. Tadinya malah hampir tiap minggu, misi utamanya jelas nengokin Uyik, terus nginapnya di rumah saya yang di Malang. Untung aja, ada rumah yang bisa dipakai buat nginap. Coba kalo tiap kesana harus nginapnya di hotel, waduh, lumayan berat di ongkos tuh.
Nah, bukan ibu-ibu namanya kalau tidak bisa mengoptimalkan nilai ekonomis dari setiap aset dan kegiatan yang dilakukan keluarga. Mungkin ini udah umum ya, hal yang paling menyebalkan dari pulang bepergian adalah cucian kotor yang menumpuk. Betul kan? Kan? hehe..
Masalah serupa juga kami hadapi lho, bayangkan aja setiap wikend kesana, terus seninnya ribet sendiri ngurusin cucian. Hadeehh..
Rumah Malang tidak dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap untuk cuci mencuci. dan kami tidak terbiasa mencuci baju - baju besar pakai tangan. padahal, disana airnya jauh lebih bersih dan tarifnya pun lebih murah. dengan mempertimbangkan hal - hal tadi, jadilah kami memutuskan untuk melengkapi rumah dengan 1 perabot andalan, yaitu mesin cuci.
setelah ada mesin cuci, kegiatan kami jadi berubah total. sekarang kegiatan utamanya adalah mencuci baju. dengan pertimbangan utama berupa tarif air yang murah dan kualitas air yang sangat bersih, jadilah kami maruk, setiap ada rencana kunjungan ke malang kami sengaja tidak mencuci baju selama -minimal- seminggu. kebayang kan? baju kotor dari surabaya yg menumpuk selama seminggu kami bawa ke malang untuk dicuci. hahaha, rumah kami berubah jadi semacam tempat usaha laundryan gitu, karena saking banyaknya cucian, halaman belakang ga cukup jadi majulah jemurnya sampai ke halaman depan, bahkan ke jalanan di depan rumah. wkwkwk.. bener-bener memanfaatkan dengan maksimal. untung kompleksnya sepi, jadi nggak ada yang mempermasalahkan jemuran kami yang meluber kemana-mana (tapi gatau juga sih klo misalnya ada yg terganggu tapi diem2 aja ato cuma berani ngomong di belakang, ya maap, hihi)

Bahkan kalau misalnya waktunya agak panjang (long wikend) kadang kami juga bawa setrikaan, sekalian nyeterika disana. yah daripada sayang kan listriknya jarang dipakai. lagipula nanti nyampai surabaya juga seneng sudah ga perlu mikirin cucian lagi :D

Yah begitulah kami para emak-emak yang selalu berusaha mengoptimalkan daya guna dari setiap aset yang dimiliki dan dari setiap kegiatan yang dilakukan. hihihi..

Kegiatan kami yang lain adalah nengokin kebun ortu di Batu. Kebunnya nggak terlalu luas sih, nggak sampai hektaran, tapi menyenangkan sekali mengunjungi kebun sendiri dan ambil-ambil hasil panen. Pengurusnya namanya pak Yanto, rumahnya dekat dengan kebun. Jadi setiap kesana kami pasti mampir, metik-metik buah/sayur yang sedang ditanam, dan juga kalo habis panen ibu mampir ke pak Yanto untuk ambil duit hasil panen. Asik banget kan, main-main tapi dapet duit :D

Jadi gitu lah ya, hal-hal yang asik dan menyenangkan yang kami lakukan tiap main ke Batu dan Malang. Makanya ga usah heran deh kalo lihat keluarga kami semangat banget main kesana dan ga ada bosennya. Hehe. Oke see u di postingan yang lain. *Dadah-dadah lagi*

Friday 7 June 2013

Sepercik Rasa

Hujan semalam menyisakan genangan-genangan air di jalanan kampus ITS. Kampus asri yang terletak di bagian timur kota Surabaya itu sudah banyak mengalami perubahan, jalanan yang tak lagi berlubang-lubang, suasana malam hari yang tak lagi gulita, dan yang paling menyolok adalah sekarang tak ada lagi suasana pagi hari dihiasi gerombolan-gerombolan mahasiswa yang berjalan kaki.

Bukan berarti sudah tak ada lagi yang berjalan kaki, namun banyaknya mahasiswa yang dipersenjatai sepeda motor oleh orangtuanya, membuat jumlah gerombolan pejalan kaki itu jauh berkurang dibanding dulu. Namun Intan tetap setia, berjalan kaki dari tempat kosnya di Gebang menuju jurusan Teknik Kimia yang berada di ujung timur kampus. Bukan karena orangtuanya tak mampu membekalinya dengan kendaraan bermotor, gadis manis itu memilih berjalan kaki karena lebih sehat dan menyenangkan.

Menyenangkan, karena dengan berjalan kaki dia bisa melewati kantin pusat dan menyapa cowok ganteng anak penjual soto di kantin. Cowok itu bernama Kapten Bhirawa. Nama yang menarik, mungkin orangtuanya ingin sekali anaknya kelak menjadi seorang kapten. Namun entah apakah cita-cita itu dapat terwujud, karena nyatanya saat ini cowok tinggi putih itu masih menjalani kuliah sore di jurusan Teknik Mesin ITS.

Pagi ini sang Kapten membantu ibunya menata meja untuk berjualan. Deg-degan, Intan berdiri tidak terlalu jauh dari pintu utama kantin, berharap sang pujaan hati melihatnya. Tangannya menggenggam amplop warna pink berisi surat cinta untuk sang Kapten. Ragu - ragu, rasa malu kembali mengusai dirinya. Sesaat sebelum dia memutuskan untuk berbalik dan melanjutkan perjalanannya,  sang pujaan hati melihatnya. Pandangan mereka beradu, seketika cowok itu tersenyum sambil melambaikan tangannya yang kekar.

Cerita  ini diikutsertakan pada Flash Fiction Writing Contest: Senandung Cinta.


Monday 3 June 2013

Malang and Batu Adventure - part 1

Mengawali postingan kali ini, pertama2 saya mau mohon maaf dulu karna sudah membuat judul yg kayaknya seru bgt, padahal cuma cerita random ttg jalan2 kami ke Malang dan Batu. Iya bener, mungkin bagi sebagian besar orang Malang dan Batu itu bukan kota yg spesial karna cuma ada di dlm negri, mau kesananya jg gampang, ga perlu adventure2an, tapi berhubung saya adalah manusia yg sangat nasionalis, maka perjalanan yg hanya di dalam negeri ini pun imho adalah adventure yg sangat seru dan menyenangkan! (baca: belom pernah keluar negeri :p)
Jadi begini ceritanya.
Wiken kemarin kami sekeluarga main ke Malang. Bisa dibilang kota ini (eh, tepatnya kabupaten sih, bukan kota) adalah rumah kedua kami, saking seringnya dikunjungi. Secara tdk kebetulan, saya jg punya rumah yg biasa dipake buat kunjung2an aja disana. iya emang ga kebetulan, saya emang menyengajakan diri beli rumah di malang walopun kami tinggal dan kerjanya bukan disana. Kenapa? Well, kalo mau keren2an sih, sebenernya pengen jawab gini: "karena malang adalah tempat yg enak bgt buat ngadem dan refreshing, dan jaraknya jg ga terlalu jauh dari kota tempat tinggal kami. mungkin alasan ini mirip dg alasan kenapa banyak orang jakarta yg punya rumah ato villa di puncak." tapi sebenarnya alasan lain yang lebih dominan adalah: karena saya beli rumah waktu barusan banget kerja, jadi duit juga belom banyak. makanya rumah bisa kebeli ya yang letaknya di Malang ini, murah, dibanding harga rumah di Surabaya :D
Tapi kami bener2 udah jatuh cinta dg suasana Malang, sampe2  dalam sebulan minimal kami main kesana sekitar 1 atau 2 kali.

Kalo lagi disana, salah satu yg asik banget buat dikunjungi adalah alun alun kota Batu. Bentuknya alun alun biasa sih, dg banyak wahana mainan, air mancur, dan ornamen2 disana sini. Gedung informasi dan toiletnya masing2 berbentuk buah strawberi dan apel, produk perkebunan yg banyak dihasilkan disana. trus gedung pos keamanannya bentuk wortel. yg paling jempol adalah, disana benar2 bebas asap rokok! dan bersiiihhh banget.

Jadi selain memang ada peraturan dilarang merokok, disana jg disediakan beberapa smoking area yg bentuknya mirip halte. Dan orang2nya beneran nurut lho, padahal sepertinya saya ga liat ada petugas yg terus2an menertibkan perokok deh.

Trus kemarin -entah kebetulan ato emang udah terjadwal- ada performance karawitan kontemporer yg keren banget. Mila anak saya keliatan suka banget dg "show" itu, dia joget2 di depan ga berenti-berenti, bener-bener di depan panggung pas, padahal disitu kosong -ga ada seorangpun yg joget ato nonton di area situ karena bener-bener di depannya tim karawitan yang sedang tampil. Alhasil, si kecil cantik itupun jadi pusat perhatian penonton -selain show karawitan itu sendiri. kayanya dia emang punya bakat jadi artis deh,,hihihi.. Bahkan demi ngeliat anak semata wayangnya kesenengan joget2 ngikutin musik karawitan, suami saya sampe berniat utk bikin sanggar karawitan sendiri!! moga2 cuma ide yg ga diseriusin deh -_-

Ok, kembali ke cerita ttg hobi kami main ke malang. Jadi sebenarnya ada banyak hal yg melatarbelakangi hobi kami. Diawali dg ortu saya yg udah punya rumah duluan disana,dibeli waktu saya masih kecil. trus like parents like daughter, saya pun menyusul beli rumah disana. trus diikuti dg adik saya yg sekolah di boarding school di batu, dan ortu saya yg beli sepetak kebun di batu jg. maka jadilah semua kombinasi itu mendorong kami utk sering2 kesana, ya at least utk nengokin adek yg lagi sekolah ato nengokin kebun.

Baiklah untuk sementara sekian dulu, insyaAllah akan ada postingan selanjutnya tentang sekolah adek, kebun ortu, kegiatan laundry2an di rumah, dan yg (menurut saya) seru2 lainnya seputar Malang dan Batu. enjoy! ^^

Saturday 1 June 2013

ganti alamat

pengen ganti alamat blog, bisa ga sih? gmn caranya ya? #gaptek ._.

update:
sekarang udah tau caranya tapi malah bingung namanya mau diganti jadi apa,, hihi :D tetep yg ini aja deh